Antusiasme WBP Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Purbalingga Berlatih Seni Hadrah
Purbalingga - Grup hadrah
dan shalawat Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rumah Tahanan Negara Kelas IIB
Purbalingga nampak antusias memainkan kesenian musik Hadrah yang kembali
digelar rutin pada hari Jumat (22/09) bertempat di mushola Rumah Tahanan Negara
Kelas IIB Purbalingga. Kegiatan dilaksanakan pukul 08.30 WIB sampai dengan
10.00 WIB dan diikuti oleh 16 orang santri Warga Binaan Pemasyarakatan yang
dikoordinir oleh satu orang staf Subsie. Pelayanan Tahanan.
Pihak Rumah
Tahanan Negara Kelas IIB Purbalingga mendatangkan Bapak Arin Hidayat, salah
satu pegawai Kementerian Agama Kab. Purbalingga untuk turut melatih, membina
dan mengasuh grup hadrah dan shalawat sebagai wujud kerjasama antara Rumah
Tahanan Negara Kelas IIB Purbalingga dengan Kementerian Agama Kabupaten
Purbalingga untuk meningkatkan pembinaan mental spiritual Warga Binaan
Pemasyarakatan (WBP).
Dari
berbagai pembinaan yang dilakukan bagi
Warga Binaan Pemasyarakatan salah satunya adalah pembinaan kepribadian
melalui bidang kesenian, merupakan kegiatan yang dapat memulihkan jiwa Warga
Binaan Pemasyarakatan ke arah yang lebih baik. Selain dimaksudkan sebagai
pembinaan kepribadian melalui bidang kesenian, kesenian musik Hadrah juga
dimaksudkan sebagai pembinaan mental spiritual (pembinaan keagamaan) bagi Warga
Binaan Pemasyarakatan dengan tujuan agar mereka dapat menjadi manusia seutuhnya
dan tidak mengulangi perbuatannya melalui jalur pendekatan menambah keimanan
dan membina mereka agar mampu berintegrasi secara wajar dalam hidup dan
kehidupannya selama di dalam Lapas/Rutan dan setelah menjalani pidananya. Pembinaan
ini juga ditujukan agar selama masa pembinaan dan sesudah selesai menjalankan
masa pidananya mereka berhasil meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
Rumah
Tahanan Negara Kelas IIB Purbalingga terus berkomitmen meningkatkan kualitas
pembinaan karena keberhasilan pembinaan diawali dengan program yang baik dan
dapat dilaksanakan secara terpadu dan optimal sehingga tingkah laku Warga
Binaan Pemasyarkatan setelah selesai menjalani pidananya dapat berubah menjadi
lebih baik dan dapat diterima kembali oleh masyarakat.
Leave a Comment